Love Me Love You

Senin, 18 Juni 2012

UAS Paedagogi 2012

4 komentar:

  1. Berdasarkan pemahaman saya, saya mencoba membuat gambaran bahwa inti dari Pedagogi Ilmiah adalah mempraktiskan konsep teoritis. Jadi maksud dari membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma konsep teoritis, adalah mnegaplikasikan konsep-konsep teoritis dalam suatu wujud yang nyata. Dalam konsep ini, teori merupakan hal yang paling praktis, kemudian hal tersebut di tuangkan ke dalam berbagai macam aplikasi. Misalnya pada saat membangun gedung,jika tidak digunakan teori maka gedung tersebut akan rapuh. Artinya, teori mengenai pembuatan gedung dimasukkan ke dalam pembuatan gedung tersebut.
    Bagaimana hubungannya dengan konsep micro teaching yang kami laksanakan?
    Sebelum memulai proses micro teaching, kami telah membuat teori-teori yang menjadi pedoman kami dalam melaksanakan konsep Micro Teaching. MIsalnya , kami mengunakan teori Pedagogi Ideal Karakteristik dalam proses micro teaching kami. Hasilnya proses tersebut bisa berjalan sesuai dengan alur dan tidak berantakan. Teori-teori yang kami buat tersebut kemudian kami tuangkan ke berbagai macam kegiatan praktis, misalnya menggambar dan tebak kata. artinya, kami membuat teori-teori yang ada dalam wujud yang lebih praktis dan lebih nyata, bukan hanya sekedar teori buku. Jadi, kesimpulannya kami sudah menggunakan konsep Pedagogi Ilmiah dalam penyelesaian proses Micro Teaching kami.

    BalasHapus
  2. 2. Selanjutnya lihat daftar pertanyaan pada halaman 112. Apakah ada relevansinya dengan proses micro teaching pada kelompok anda? Silahkan beri penjelasan.

    BalasHapus
  3. Pertanyaan tersebut memiliki relevansi atau kecocokan dengan proses Micro Teaching yang kami lakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan essential dimana jika pertanyaan tersebut mampu di jawab dan di terapkan akan memajukan atau mengembangkan potensial dan proses belajar mengajar. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Micro Teaching kami yang diantaranya mencoba memajukan proses pendidikan di dalam kelas.
    Artinya, proses Micro Teaching yang kami lakukan juga di dasarkan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, sehingga proses tersebut memiliki sebuah acuan dasar sehingga bisa berlangsung dengan baik. Jadi menurut saya, pada dasarnya dalam proses Micro Teaching yang kami lakukan kami menjawab pertanyaan tersebut untuk menciptakan strategi-strategi khusus dalam proses Micro Teaching tersebut.
    Penjelasan-penjelasan mengenai pertanyaan tersebut :
    1.Penilaian Kebutuhan, sebelum kami memulai proses Micro Teaching sebelumnya kami menetapkan materi yang sesuai dengan kebutuhan di TK.
    2.Pertumbuhan Profesional, kami mengobservasi bagaimana cara meningkatkan mutu, dan kami memberikan materi yang berwujud seni.
    3.Budaya, kami juga mengobservasi mengenai budaya yang ada di dalam kelas, apakah kelasnya ramai atau kelas yang di ajarkan diam dan tertib.
    4.Strategi, kami mempersiapkan rencana-rencana khusus untuk memaksimalkan hasil proses Micro Teaching kami.
    5.Pengelolaan Sumber daya Kelas, mempersiapkan media-media yang sesuai dengan materi pembelajaran.
    6.Pemecahan Masalah, kami mencari kelebihan dan kelemahan metode Micro Teaching dan mencari solusi yang baru.
    7.Orkestrasi, mencoba mengatur keanekaragaman murid TK menjadi satu kesatuan.
    8.Penggunaan TIK, kami menggunakan media teknologi tetapi masih sesuai dengan perkembangan usia anak, misalnya penggunaan Laptop.

    BalasHapus
  4. “Guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi siswa”

    Maksudnya, guru tidak hanya berperan menyampaikan ilmu ke pada anak siswa. Sebaliknya, Guru memiliki peran khusus untuk menciptakan lingkungan yang kaya dalam organisasi yang produktif, serta dapat menciptakan interaksi dari semua peserta. Maksudnya, dalam hal ini guru menjadi orang yang merangsang siswa untuk menjadi seorang ndividu yang produktif. Berdasarkan teori Pedagogi Ideal Karakteristik, sebuah proses yang sempurna terjadi ketika adanya interaksi resiprokal antara guru dan siswa, dimana guru memiliki peran tidak ahnya sebagai pengajar. Tetapi dapat menjadi kawan, atau menjadi orang yang membuat anak tampil dengan potensi ideal dan maksimal mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara improvisasi di dalam kelas, misalnya menciptakan suasana yang baru, suasana yang menarik bagi siswa. Hal ini bertujuan dapat membawa anak masuk ke dalam PROSES yang akan mengarahkan anak kea rah yang ideal bagi perkembangan mereka. Sehingga dapat disimpulkan bahwa statement tersebut sesuai dengan Teori Pedagogi Ideal Karakteristik, yang focus pada PROSES yang dimaksud bukan hanya sekedar menjalan kan kewajiban.

    Dalam proses Micro Teaching yang kami laksanakan, kami sudah menerapkan proses tersebut. Kami berusaha menyampaikan hal-hal yang sesuai dengan anak yang ada di TK tersebut. Kami mengobservasi cara yang efektif di TK tersebut, hingga akhirnya kami melakukan proses tersebut lebih mirip dengan cara bermain. Hasilnya, kami merasa kami sudah merangsang TK tersebut, memberikan arah yang menarik dan bagaimana mengembangkan anak-anak TK ke arah yang lebih produktif dan lebih kreatif. Hal ini bisa kami lakukan juga karena landasan teori Pedagoig Idealis, yang sangat sesuai dengan statement tersebut.

    BalasHapus